BONTANG, SELASA - Pemkot dan DPRD Bontang sepakat untuk mendanai Persatuan Sepakbola (PS) Bontang PKT yang akan berubah nama menjadi Bontang Football Club (FC). Kepastian pendanan ini disampaikan Wali Kota Sofyan Hasdam didampingi Wakil Ketua DPRD Isro Umarghani dalam konferensi pers, Selasa (11/8) di gedung DPRD Bontang.
Hadir juga sejumlah perwakilan fraksi di antaranya Khudori Hasan dari Fraksi Demokrasi Perjuangan Kebangkitan Bangsa, Abdul Gaffar dari Fraksi Bintang Persatuan Pembangunan, Sayutin Budianto dari Golkar, PBSD dan PDK serta Alwi Tike dari Fraksi PAN dan Demokrat.
Sofyan mengatakan, Pemkot dan DPRD Bontang memiliki persepsi yang sama terkait pengelolaan klub sepakbola profesional yang menggunakan APBD. "Dalam rapat panggar yang lalu antara eksekutif dan legislatif kita sepakat akan menyelamatkan PS Bontang PKT yang akan berubah menjadi Bontang FC. Yang jelas di 2009 ini kita sudah menyiapkan anggaran awalnya," katanya.
Sebelumnya, KONI dan DPRD juga telah melakukan studi banding di PSM Makassar terkait pengelolaan klub sepakbola profesional yang menggunakan APBD. Wakil Ketua DPRD Bontang Isro Umarghani yang memimpin rombongan ke Makassar mengatakan, mereka diterima Wali Kota Makassar Andi Ilham Arif Sirajuddin, Jumat (7/8) di ruang kerjanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Wali Kota dan pengurus PSM Makassar, DPRD dan KONI yakin pendanaan Bontang FC yang menggunakan APBD tidak akan melanggar ketentuan hukum. Isro menjelaskan, PSM Makassar selama 10 tahun lebih mendapat suntikan dana dari APBD Makassar dan dalam tiga tahun terakhir mendapat dana Rp 10 miliar dan disalurkan melalui KONI.
"Anggaran yang dibutuhkan PSM mulai dari Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar. Selebihnya mereka dapatkan dari pihak ketiga dan selama dua tahun terakhir, tidak ada catatan dari BPK terkait pendanaan itu. Ini disampaikan langsung oleh Kabag Keuangan Pemkot Makassar," katanya.
Mekanisme penyaluran dana APBD ke klub sepakbola kata Isro melalui KONI diteruskan ke kepala daerah. Begitupun pertanggungjawaban penggunaan anggaran akan dilakukan secara berjenjang. Dampak keberadaan klub sepakbola profesional di Makassar katanya memicu kompetisi di level yang lebih rendah sekaligus sebagai ajang pencarian bibit pemain lokal.
Sofyan mengatakan, untuk tahap pertama Pemkot Bontang akan menggelontorkan dana Rp 4 miliar ke Bontang FC guna persiapan mengawali kompetisi dan kontrak pemain serta offisial lainnya. Dana itu diambil dari pos dana hibah dalam APBD Perubahan 2009.
Selanjutnya, pendanaan yang akan disiapkan Pemkot Bontang akan melihat jumlah sponsor yang mau bekerjasama. "Kita mau tahu dulu berapa sponsor yang mau bekerjasama," katanya.
Bagaimana dengan PKT? Apakah tidak ada kontribusi ke Bontang FC? Isro mengatakan kontribusi PKT bisa didapatkan melalui pelatih Fachri Husaini dan pendanaan klub yunior Mandau Mania serta ketersediaan Stadion Mulawarman. sumber tribunkatim
Hadir juga sejumlah perwakilan fraksi di antaranya Khudori Hasan dari Fraksi Demokrasi Perjuangan Kebangkitan Bangsa, Abdul Gaffar dari Fraksi Bintang Persatuan Pembangunan, Sayutin Budianto dari Golkar, PBSD dan PDK serta Alwi Tike dari Fraksi PAN dan Demokrat.
Sofyan mengatakan, Pemkot dan DPRD Bontang memiliki persepsi yang sama terkait pengelolaan klub sepakbola profesional yang menggunakan APBD. "Dalam rapat panggar yang lalu antara eksekutif dan legislatif kita sepakat akan menyelamatkan PS Bontang PKT yang akan berubah menjadi Bontang FC. Yang jelas di 2009 ini kita sudah menyiapkan anggaran awalnya," katanya.
Sebelumnya, KONI dan DPRD juga telah melakukan studi banding di PSM Makassar terkait pengelolaan klub sepakbola profesional yang menggunakan APBD. Wakil Ketua DPRD Bontang Isro Umarghani yang memimpin rombongan ke Makassar mengatakan, mereka diterima Wali Kota Makassar Andi Ilham Arif Sirajuddin, Jumat (7/8) di ruang kerjanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Wali Kota dan pengurus PSM Makassar, DPRD dan KONI yakin pendanaan Bontang FC yang menggunakan APBD tidak akan melanggar ketentuan hukum. Isro menjelaskan, PSM Makassar selama 10 tahun lebih mendapat suntikan dana dari APBD Makassar dan dalam tiga tahun terakhir mendapat dana Rp 10 miliar dan disalurkan melalui KONI.
"Anggaran yang dibutuhkan PSM mulai dari Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar. Selebihnya mereka dapatkan dari pihak ketiga dan selama dua tahun terakhir, tidak ada catatan dari BPK terkait pendanaan itu. Ini disampaikan langsung oleh Kabag Keuangan Pemkot Makassar," katanya.
Mekanisme penyaluran dana APBD ke klub sepakbola kata Isro melalui KONI diteruskan ke kepala daerah. Begitupun pertanggungjawaban penggunaan anggaran akan dilakukan secara berjenjang. Dampak keberadaan klub sepakbola profesional di Makassar katanya memicu kompetisi di level yang lebih rendah sekaligus sebagai ajang pencarian bibit pemain lokal.
Sofyan mengatakan, untuk tahap pertama Pemkot Bontang akan menggelontorkan dana Rp 4 miliar ke Bontang FC guna persiapan mengawali kompetisi dan kontrak pemain serta offisial lainnya. Dana itu diambil dari pos dana hibah dalam APBD Perubahan 2009.
Selanjutnya, pendanaan yang akan disiapkan Pemkot Bontang akan melihat jumlah sponsor yang mau bekerjasama. "Kita mau tahu dulu berapa sponsor yang mau bekerjasama," katanya.
Bagaimana dengan PKT? Apakah tidak ada kontribusi ke Bontang FC? Isro mengatakan kontribusi PKT bisa didapatkan melalui pelatih Fachri Husaini dan pendanaan klub yunior Mandau Mania serta ketersediaan Stadion Mulawarman. sumber tribunkatim
Diposting oleh
Alzhena
0 komentar:
Posting Komentar