Sumber (http://www.xearum.com)

Perjalanan mudik di depan mata. Aroma kabin yang pengap tentu tidak menyenangkan dalam perjalanan panjang yang melelahkan itu. Biasanya untuk mengusir bau itu, tinggal semprotkan pengharum ruangan. Atau menempatkan pengharum berrbentuk gel di kisi-kisi AC. Cara ini praktis tapi belum tentu aman. Setidaknya menurut Natural Resources Defense Council (NRDC).

LSM lingkungan asal USA ini meminta konsumen untuk mempertimbangkan lagi penggunaan pengharum ruangan karena banyak yang mengandung phthalates. Zat ini terlarut dan berfungsi 'menggendong' aroma parfum ke hidung kita. NDRC mengaitkan zat ini dengan gangguan hormonal dan masalah-masalah reproduksi. Zat ini terserap masuk ke tubuh lewat pernafasan maupun kulit. Lebih-lebih bila kaca mobil senantiasa tertutup.

NRDC bersama organisasi lain mendesak Environmental Protection Agency dan Consumer Product Safety Commission untuk menguji semua pengharum ruangan serta mengukur resiko yang mungkin dihadapi konsumen. Lebih-lebih karena tidak ada keterangan di label menyangkut hal itu. Dalam laporannya NDRC juga menyebutkan pengharum ruangan berlabel 'natural' pun juga mengadung bahan bahan kimia berbahaya.

Sebenarnya ada cara lebih aman untuk mengusir bau busuk dari kabin. Tentu saja tidak instan. Yang paling penting adalah menjaga kebersihan kabin.

Tahap pertama, memburu bau. Periksa karpet-karpet, kain pelapis dan ventilasi AC untuk mencari jejak jamur dan kelembaban. Bersihkan dengan lap bersih. Untuk kisi-kisi AC, pakai cotton bud. Lanjutkan dengan melepas floor mats dan keringkan dibawah sinar matahari. Bila memiliki vacuum cleaner gunakan untuk membersihkan debu dan kotoran lain.

Arang bisa dipakai untuk menyerap kelembaban dan bau. Letakkan di bawah kursi dan diamkan hingga bau hilang. Ada juga yang menyarankan memakai remasan daun pandan. Menjemur mobil dengan pintu/jendela terbuka juga disarankan untuk mendorong udara dalam mobil bersirkulasi.

Kembali soal phthalates, Chris Cathcart, president dari Consumer Specialty Products Association, asosiasi yang mewakili produsen bahan pembersih, pembersih hama dan penyegar udara menolak tudingan NRDC. Menurutnya penelitian NRDC sangat terbatas dan kesimpulannya cacat.

Terlepas dari kontroversi itu, penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan tentunya tidak bijaksana.

Ada cara lain yang lebih natural seperti menggunakan cuka yang menyerap hampir semua jenis bau. Caranya mudah, cukup meletakkan cuka dalam wadah terbuka dan biarkan hingga semua bau terserap. Untuk menjaga udara tetap segar, bisa meletakkan sekantong biji kopi dibawah kursi. Jaga kain pelapis kursi dan door trim tetap kering. Tinggalkan kupasan kulit jeruk segar dalam wadah di mobil hingga kering.
Diposting oleh Alzhena

0 komentar:

Visit the Site
Janur Bontang. Janur Bontang