Sabtu, 29 Agustus 2009
Manajemen Bontang FC mengutus Darsani dan Agung ke Jakarta untuk memenuhi undangan verifikasi oleh PT Liga Indonesia (LI). Ditengah situasi komposisi tim yang masih belum terbentuk, manajemen Bontang FC juga harus berjuang keras untuk lolos verifikasi oleh PT Liga Indonesia (LI). Kendala utamanya dikabarkan menyangkut finansial.
Walaupun verifikasi sebelumnya Bontang FC bisa bernafas lega karena dua stadion Bontang FC yang dimiliki semuanya layak digunakan untuk perhelatan ISL. Yakni, Stadion Mulawarman dan Stadion Taman Prestasi di Sekambing, Bontang Selatan.
Namun persyaratan lainnya di luar infrastruktur, bukan mustahil akan jadi hambatan Bontang FC. Seperti aspek sporting atau pembinaan usia muda, aspek legal atau badan hukum, aspek finansial klub, dan aspek administrasi Bontang FC.
Manajemen Bontang FC tak menampik masih banyak yang belum terselesaikan dalam persiapan mereka menghadapi ISL musim mendatang. Salah satunya adalah komposisi tim Bontang FC yang belum terbentuk. Disamping itu juga Asisten Manajer Bontang FC H Mansyur pria yang sudah aktif mengurusi klub eks Galatama itu sejak masih bernama Bontang PKT juga menyatakan keyakinannya, bahwa timnya akan lolos verifikasi.
Untuk diketahui komposisi tim Bontang FC saat ini memang belum terbentuk. Tetapi upaya-upaya mendapatkan pemain sedang jalan. Tinggal menunggu waktu. Disebutkan, ada sekitar 10 pemain Laskar Khatulistiwa musim lalu akan dipertahankan dan itu sudah dikoordinasikan dengan pelatih Fachri Husaini. Salah satunya Luis Alfredo Fera, hanya striker asing itu belum diketahui keberadaannya saat ini. Alfredo, menurut Mansyur, hanya diketahui pulang ke negaranya usai kompetisi 2008/2009 lalu. “Kami juga sudah ada pra-kontrak dengan beberapa pemain lainnya. Seperti Aldo Baretto,”
Bravo Bontang FC
Diposting oleh
Alzhena
Label:
Bontang FC
Jumat, 28 Aug 2009
Setelah melakukan verifikasi kesiapan klub-klub Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009-2010. BLI akan mengumumkan hasilnya pada pekan depan.
"Kami masih melakukan verifikasi dari hari ini hingga Minggu (30 Agustus 2009). Akhir Agustus ini kita bisa umumkan beserta catatan apa yang harus klub-klub patuhi," ujar CEO PT Liga, Djoko Driyono di kantornya, Kuningan Jakarta Selatan, 28 Agustus 2009.
Djoko menambahkan bahwa deadline kelengkapan itu sebelum kick off LSI musim 2009-2010. Lebih dari itu, klub dinyatakan tidak valid.
Hingga saat ini ada beberapa klub yang belum memenuhi persyaratan di bidang infrastruktur. Seperti Persitara Jakarta Utara, Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru.
"Kalau itu tidak terpenuhi, maka hak mereka di Liga Super bisa dicabut. Namun, mereka diberi kesempatan seminggu untuk banding," tambah Djoko.
Bila dalam kemungkinan terburuk klub-klub ini terdegradasi, maka klub dari Divisi Utama yang menggantikannya. Djoko menambahkan kalau ini berhubungan dengan jadwal pertandingan yang akan dirilis pada minggu kedua September.
"Ini berhubungan dengan jadwal, siaran TV, serta izin dan segala macamnya," kata Djoko.
Hingga Jumat ini nyaris semua klub sudah melakukan verifikasi. Namun, belum semua berkas dilengkapi klub-klub LSI
Kamis, 27 Aug 2009
Bontang FC dan Persiba Balikpapan absen dalam verifikasi tahap kedua yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia, Kamis 27 Agustus 2009. Keduanya belum bisa memenuhi panggilan dengan alasan yang sama.
Pemanggilan kedua sejatinya dilakukan terhadap lima tim. Selain Bontang FC dan Persiba, tiga tim lainnya yang diminta datang ke kantor PT Liga Indonesia di Kuningan, Jakarta adalah Persipura Jayapura, PSM Makassar dan Persiwa Wamena.
Menurut Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy, hari ini pihaknya hanya menerima tiga tim saja, yakni Persipura, PSM dan Persiwa. Sedangkan Bontang FC dan Persiba tidak memenuhi panggilan karena baru melakukan pergantian manajemen.
"Kedua tim itu sudah menghubungi kami. Mereka menyatakan belum bisa hadir karena baru melakukan pergantian manajemen. Keduanya sudah kami minta untuk datang besok (Jumat, 28 Agustus 2009)," kata Tigor kepada wartawan.
Tigor menambahkan, pemanggilan sebenarnya telah dilakukan sejak 20 Agustus 2009 lalu. Karena itu sebenarnya tak ada alasan bagi kedua klub untuk tidak hadir dengan alasan tidak siap.
PT Liga sendiri meminta Bontang FC dan Persiba untuk datang besok. Sebab bila tidak, PT Liga tidak akan melakukan verifikasi ulang terhadap kedua klub itu.
"Kalau tidak datang lagi, berarti kami tidak punya bahan yang akan diverifikasi. Ini akan masuk dalam penilaian pada rapat pleno yang akan digelar akhir bulan ini," tandas Tigor.
Verifikasi terhadap klub LSI kembali akan digelar Jumat, 28 Agustus 2009. Selain Bontang dan Persiba, PT Liga juga akan memanggil empat klub asal Jawa Timur, Persik Kediri, Arema Malang, Persela Lamongan dan Persijap Jepara
Bontang FC,Stadion Mulawarman dan Stadion Taman Prestasi (Keduanya Layak Pakai) Kesiapan infrastruktur Bontang FC dari segi infrastruktur dinilai layak digunakan untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2009/2010. Hal itu diungkapkan Administrator High Performance Group (HPG) PT Liga Indonesia (LI) Budi Setiawan, usai meninjau Stadion Mulawarman dan Stadion Taman Prestasi Bontang yang memang digadang-gadang menjadi markas Bontang FC.
Stadion Mulawarman dan Stadion Taman Prestasi telah memenuhi standar nasional. Diantanya lapangan, mulai kerataan, kekerasan tanah, rumput hingga drainase. Selain itu, infrastruktur ini juga didukung penerangan dengan minimal 1.200 lux. Termasuk ketersedian ruang ganti pemain, wasit, anak gawang, kesehatan, media center, dan toilet VIP serta penonton. Aspek penilaian terakhir adalah tribun penonton dengan kapasitas minimal 5 ribu orang. “Mencakup kenyamanan dan keamanan tribun VIP dan media,”
Namun masih ada sedikit poin yang perlu dibenahi, seperti di area depan gawang rumputnya gundul, bangku pemain cadangan masih digunakan (seharusnya kursi) dan pers room atau media center yang belum tersedia.
Begitu juga Stadion Taman Prestasi Bontang yang letaknya di Bontang Lestari di Sekambing, Bontang Selatan. Stadion itu layak dan memenuhi persyaratan. Tapi pengurus akan memprioritaskan Stadion Mulawarman untuk dipakai.
Namun demikian, penilaian tersebut belum menjamin Bontang FC lolos verifikasi atau tidak. Sebab, akan ada verifikasi tahap selanjutnya. Verifikasi ini menyangkut legalitas atau status hukum Bontang FC pasca pengalihan kepemilikan dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) ke Pemkot Bontang. Ini terkait kesanggupan pendanaan klub sepak bola untuk tampil di kompetisi profesional.
Nantinya, Manager Lisensi PT LI Lano Mahardika yang akan melakukan verifikasi itu. Verifikasi untuk 14 klub yang bertahan di ISL dilakukan di Jakarta mulai 27 September 2009 mendatang. Pengurus dalam hal ini manager masing-masing tim akan dipanggil untuk memaparkan aspek kepemilikan klub dan pendanaannya. (Sumber Kaltimpost)
Mantan benteng pertahanan Persib Bandung, Nyek Nyobe akhirnya dipastikan akan memperkuat Bontang Football Club (FC) pada Indonesia Super League (ISL) musim ini. Berarti sudah 2 pemain resmi bergabung dengan Bontang FC, karena sebelumnya manajemen tim menyatakan telah resmi merekrut gelandang Ali Khadafi dari PSM Makassar. Status kedua legiun asing itu disampaikan Sekretaris Umum Bontang H Darsani sudah resmi. Sedangkan belasan pemain lainnya dikabarkan masih dalam tahap pra-kontrak, termasuk striker Aldo Baretto asal Paraguay. Begitu juga dengan M Ilham, winger yang musim lalu berkostum Persija Jakarta dan beberapa pemain domestik lainnya. Seperti Irsyad Aras, Iqbal Samad, Satria Feri, Anda Hermawan, Rusdiansyah, Trias Budi, David, Usman, dan Mustawakil.
Kini Bontang FC harus berpacu dengan waktu dalam mempersiapkan diri ke pentas ISL. Terutama dalam membentuk komposisi tim yang ideal.
Hari ini, Selasa (25/8) manajemen Bontang FC akan menyambut tim verifikasi dari PT Liga Indonesia (LI) untuk mengecek kesiapan tim tersebut. Seperti diketahui, ada 5 aspek yang harus diperhatikan tim yang akan berlaga di ISL. Pertama, aspek infrastruktur berupa stadion, aspek sporting atau pembinaan usia muda, aspek legal atau badan hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), aspek finansial klub, serta aspek administrasi.
PT LI memberikan deadline hingga akhir Agustus ini kepada klub-klub peserta ISL untuk menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan verifikasi. Setelah itu, baru akan diketahui klub mana yang layak berlaga di ISL 2009/2010 mendatang.
LIGA SUPER>>KAMI DATANG DENGAN SEMANGAT BARU Dengan dukungan dana yang diperkirakan lebih kurang Rp 25 miliar, tim kebanggaan warga Bontang tersebut kini diperkuat pemain-pemain top yang memiliki skil tinggi, di antaranya M Ilham (eks Persija Jakarta), dan dua punggawa PSM Makassar, Irsyad Aras dan Ali Khadafi, serta seorang defender mantan pemain Persib Bandung musim lalu Nyeck Nyobe, sedangkan Fahcry Husaini masih dipercaya untuk membesut tim, meski musim lalu prestasi mantan pilar timnas era 1990-an itu kurang tokcer, namun Fachry Husaini berhasil menyelamat TIM dari Zona Degradasi.
Diharapkan dengan pergantian nama, Bontang FC semakin dekat dengah masyarakat dan menjadi tim profesional yang tak lagi disuapi dana APBD.
Target? "Lima besar", tandas Andi Faisal Hasdam, manajer tim saat jumpa pers di FX Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (13/8). Tim berjuluk "Laskar Khatulistiwa" yang musim lalu bernama PKT Bontang akan didukung aparel lokal, Specs. Turut hadir dalam acara bersejarah itu adalah, selain Andi Faisal Hasdam, Walikota Bontang Andi Sofyan, Direktur Marketing Bontang FC Hardimen Koto dan perwakilan PT Pantrade Caraka selaku pemegang lisensi Specs.
Andi Sofyan menjelaskan, Bontang FC kini tak lagi didanai oleh PT Pupuk Kaltim, tapi Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang. Pengalihan kepemilikan dilakukan 12 Agustus kemarin. Kami ingin menjadi klub profesional dan siap merealisasikan terget yang sudah ditetapkan. Memang, tim ini masih didanai APBD namun ke depannya tidak akan lagi," jelas walikota yang "gila" bola ini..
Soal fasilitas, mantap. Aldo Baretto dan kawan-kawan punya dua stadion yang bakal dijadikan homebase, Stadion Mulawarman dan Stadion Taman Prestasi.(Sumber :www.warungolahraga.com)
BONTANG FC
ALI KHADAFI MEMPERKENALKAN KOSTUM BARU BONTANG FC
KOSTUM BARU BONTANG FC
Edwan Ruriansyah, Marco Tampubolon
VIVAnews - Nama baru memberikan semangat baru bagi PKT Bontang. Tim yang saat ini bernama Bontang FC itu bertekad meraih posisi papan atas Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.
Hal ini diungkapkan oleh Manajer Bontang FC, Andi Faisal Hasdam, kepada wartawan di FX Plaza, Kamis 13 Agustus 2009. Menurut Faisal, tidak mudah mewujudkan target tersebut mengingat ketatnya persaingan dari tim-tim lain seperti yang terjadi musim lalu. Karena itu dibutuhkan persiapan yang matang sebelum terjun di LSI 2009/2010.
"Kami menargetkan posisi lima besar untuk musim ini. Untuk itu, kami telah mendatangkan beberapa pemain yang berkualitas," kata Faisal.
Pria yang akrab disapa Ichal itu mengaku telah mengantongi 17 nama. Tiga di antaranya merupakan pemain asing yang cukup bersinar di LSI musim lalu. Antara lain, Nyeck Nyobe (mantan Persib Bandung), Aldo Baretto (Persisam Samarinda) dan Ali Khadafi (PSM Makassar).
"Untuk pemain asing, kami tidak akan merekrut pemain dari wilayah Asia. Kami cukup dengan tiga pemain ini saja," kata Faisal.
Tak hanya legiun asing, Bontang FC juga mengincar pemain-pemain lokal yang dinilai berkualitas. Mereka terdiri atas M Ilham (Persija Jakarta) serta duet PSM: Irsyad Aras dan Iqbal Samad.
Beberapa pemain lama PKT seperti Satria Feri, Anda Hermawan, Rusdianysah, Trias Budi, David, Usman dan Mustawakil juga masih dipertahankan.
"Kami hanya mencari 24 pemain. Sebagian lagi akan kami rekrut dari pemain lokal yang ada di Bontang. Kami segera melakukan penandatanganan kontrak beberapa pemain baru," tandas Ichal. sumber : VIVAnews.com
BONTANG, SELASA - Pemkot dan DPRD Bontang sepakat untuk mendanai Persatuan Sepakbola (PS) Bontang PKT yang akan berubah nama menjadi Bontang Football Club (FC). Kepastian pendanan ini disampaikan Wali Kota Sofyan Hasdam didampingi Wakil Ketua DPRD Isro Umarghani dalam konferensi pers, Selasa (11/8) di gedung DPRD Bontang.
Hadir juga sejumlah perwakilan fraksi di antaranya Khudori Hasan dari Fraksi Demokrasi Perjuangan Kebangkitan Bangsa, Abdul Gaffar dari Fraksi Bintang Persatuan Pembangunan, Sayutin Budianto dari Golkar, PBSD dan PDK serta Alwi Tike dari Fraksi PAN dan Demokrat.
Sofyan mengatakan, Pemkot dan DPRD Bontang memiliki persepsi yang sama terkait pengelolaan klub sepakbola profesional yang menggunakan APBD. "Dalam rapat panggar yang lalu antara eksekutif dan legislatif kita sepakat akan menyelamatkan PS Bontang PKT yang akan berubah menjadi Bontang FC. Yang jelas di 2009 ini kita sudah menyiapkan anggaran awalnya," katanya.
Sebelumnya, KONI dan DPRD juga telah melakukan studi banding di PSM Makassar terkait pengelolaan klub sepakbola profesional yang menggunakan APBD. Wakil Ketua DPRD Bontang Isro Umarghani yang memimpin rombongan ke Makassar mengatakan, mereka diterima Wali Kota Makassar Andi Ilham Arif Sirajuddin, Jumat (7/8) di ruang kerjanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Wali Kota dan pengurus PSM Makassar, DPRD dan KONI yakin pendanaan Bontang FC yang menggunakan APBD tidak akan melanggar ketentuan hukum. Isro menjelaskan, PSM Makassar selama 10 tahun lebih mendapat suntikan dana dari APBD Makassar dan dalam tiga tahun terakhir mendapat dana Rp 10 miliar dan disalurkan melalui KONI.
"Anggaran yang dibutuhkan PSM mulai dari Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar. Selebihnya mereka dapatkan dari pihak ketiga dan selama dua tahun terakhir, tidak ada catatan dari BPK terkait pendanaan itu. Ini disampaikan langsung oleh Kabag Keuangan Pemkot Makassar," katanya.
Mekanisme penyaluran dana APBD ke klub sepakbola kata Isro melalui KONI diteruskan ke kepala daerah. Begitupun pertanggungjawaban penggunaan anggaran akan dilakukan secara berjenjang. Dampak keberadaan klub sepakbola profesional di Makassar katanya memicu kompetisi di level yang lebih rendah sekaligus sebagai ajang pencarian bibit pemain lokal.
Sofyan mengatakan, untuk tahap pertama Pemkot Bontang akan menggelontorkan dana Rp 4 miliar ke Bontang FC guna persiapan mengawali kompetisi dan kontrak pemain serta offisial lainnya. Dana itu diambil dari pos dana hibah dalam APBD Perubahan 2009.
Selanjutnya, pendanaan yang akan disiapkan Pemkot Bontang akan melihat jumlah sponsor yang mau bekerjasama. "Kita mau tahu dulu berapa sponsor yang mau bekerjasama," katanya.
Bagaimana dengan PKT? Apakah tidak ada kontribusi ke Bontang FC? Isro mengatakan kontribusi PKT bisa didapatkan melalui pelatih Fachri Husaini dan pendanaan klub yunior Mandau Mania serta ketersediaan Stadion Mulawarman. sumber tribunkatim
Dua klub Liga Super 2009/2010 berebut M Ilham. Bontang FC dan PSM Makassar kemarin saling mengklaim gelandang yang musim lalu memperkuat Persija Jakarta tersebut.
Hengkangnya Ilham dari Macan Kemayoran bahkan telah dirilis Bontang FC secara resmi. Manajer Bontang FC Arief Budi Santosa mengakui pihaknya tengah melakukan pendekatan intensif kepada pemain berdarah Bugis tersebut. “M Ilham termasuk pemain bagus yang kami butuhkan.
Dia pasti mendapat tempat utama dalam tim,”ujar Arief. PSM sendiri mengklaim bahwa M Ilham sudah masuk dalam skema permainan Juku Eja –julukan PSM– musim depan. Namun, mantan pemain timnas Indonesia ini belum bersedia menandatangani kontrak karena harga yang ditawarkan PSM maksimal Rp500 juta.
”Tinggal Ilham yang mempertimbangkan. Tapi,saya kira dia mau terima dan bergabung dengan PSM,” ujar Manajer PSM Kadir Halid. Kisaran harga yang dipatok Ilham mencapai Rp700 juta, setara dengan yang dia peroleh dari Persija musim lalu. Menariknya,kubu Persija tidak terpancing pada manuver dua klub tersebut. Apalagi, Macan Kemayoran masih berupaya membentuk tim khusus yang bertugas menjaring pemain.
Persija juga optimistis bisa “mencuri” bek muda Djayusman Triasdi dari PSM. Bahkan, pemain termuda timnas senior Indonesia ini kabarnya telah menampik pinangan Persebaya Surabaya.
“Tim penjaringan pemain Persija cukup solid karena mewakili PT Persija Jaya dan Pemprov DKI Jakarta. Makanya,kami tidak khawatir meski kalah start dalam mencari pemain,” ujar Ketua Harian Persija Tonny Tobias. Lantas, bagaimana dengan posisi manajer Persija? Tonny mengaku belum bisa memastikan kursi vital tersebut akan kembali diisi Haryanto Badjoeri selaku wakil pemprov.
Dia juga tidak menjamin posisi asisten manajer bakal ditempati kembali Ferry Indrasyarief yang kini tidak memegang jabatan penting dalam suporter Jakmania. “Hubungan Persija dan Pemprov berbentuk kerja sama. Pemprov yang akan menentukan siapa manajer dan siapa asisten manajer karena merekalah penyandang dana Persija. Yang pasti, semua posisi penting di Persija harus mewakili unsur Pemprov, Persija, maupun suporter,” tandas Tonny.
Ternyata bukan hanya empat klub yang menjadi wajah baru di Indonesia Super League (ISL) musim depan, tapi lima. Bertambahnya wajah baru tersebut menyusul pergantian nama PKT Bontang menjadi Bontang FC.
Bukan sekadar ganti nama, pergantian itu juga menyangkut status kepemilikan dan jajaran manajemen. Tim yang berdiri sejak 1988 tersebut kini tidak lagi menjadi milik perusahan PKT. Tim itu diambil alih Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang. "Keputusan pengambilalihan tersebut tidak buru-buru. Itu kami putuskan setelah berdiskui dengan DPRD dan melakukan studi banding dengan PSM Makassar. Proses serah terima terjadi kemarin siang (Rabu, 12/8)," papar Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam di Jakarta kemarin (13/8).
Setelah mengambil alih PKT Bontang, Pemkot Bontang mengganti nama klub. Klub tersebut diberi nama Bontang FC. Nama itu dipilih untuk lebih mendekatkan klub tersebut kepada masyarakat Bontang. Mereka juga mengajukan dua stadion sebagai home base. Yakni, Stadion Mulawarman dan Stadion Taman Prestasi, Bontang.
"Selama ini, Bontang menjadi surga bagi tim-tim away. Jika PSM bermain di Bontang, penonton PSM justru lebih banyak. Demikian juga dengan Arema. Semoga wajah baru ini bisa membuat masyarakat Bontang merasa memiliki tim," kata Andi.
Setelah mendeklarasikan diri, Bontang FC langsung bergerak. Dengan sokongan dana APBD Rp 4 miliar, mereka langsung berburu pemain. Sekitar 16 pemain telah direkrut. Di antaranya, M. Ilham (Persija Jakarta), Irsyad Aras (PSM Makassar), Ali Khadafi (PSM), Aldo Baretto (Persisam Putra Samarinda), dan Nyek Nyobe yang sebelumnya berkostum Persib Bandung.
Selain merekrut pemain, mereka telah mengikat Fachry Husaini sebagai pelatih. Bontang FC juga telah berhasil menggandeng sponsor. Salah satunya adalah produsen sebuah peralatan olahraga. Kerja sama itu ditandatangani kemarin. Selama semusim nanti, Bontang FC bakal di-support sekitar 3.000 item perlengkapan olahraga.
"Ini tentu menjadi kebanggaan besar buat kami. Memang ini tim lama, tapi kan wajahnya baru. Dengan dukungan ini, kami semakin semangat menyongsong kompetisi musim 2009-2010. Bahkan, kami optimistis bisa masuk lima besar," papar Manajer Bontang FC Andi Faisal Hasdam.
Terpisah, PT Liga Indonesia telah menerima laporan dari PKT Bontang terkait dengan pergantian nama tersebut. "Kami akan segera melakukan verifikasi. Terutama terkait dengan aspek legal," ujar CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono. (Sumber:bolaindo.com)
Nyeck Nyobe Celement sempat digadang-gadang bakal berlabuh di Persik Kediri. Mantan pemain Persib Bandung tersebut diharapkan mampu memperkukuh lini belakang Macan Putih.
Tapi, Nyeck lebih memilih Bontang FC. Padahal, pengurus Persik sudah menyatakan bahwa Nyeck telah sepakat dengan nilai kontrak yang diajukan Persik. Keputusan itu dikatakan hanya tinggal menunggu waktu tanda tangan kontrak, sebelum memastikan pemain asal Kamerun tersebut datang.
Kenyataannya, Persik kembali gigit jari. Dalam kasus Nyeck itu, mereka kalah cepat dengan Bontang FC. 'Tidak jadi. Nyeck batal gabung Persik,' ungkap Sekretaris Umum Persik demisioner Barnadi kemarin (18/8).
Dia tak memungkiri kenyataan bahwa mereka keduluan klub lain dalam berebut pemain yang juga pernah membela Persela Lamongan tersebut. Nyeck pun sudah memastikan bakal berlabuh di klub asal Kaltim itu.
Menurut Barnadi, dengan Bontang FC, Nyeck sudah membubuhkan tanda tangan di kontrak. Sementara, Persik baru bernegosiasi harga.
Kepastian Nyeck membela Bontang FC itu diketahui Barnadi ketika berada di Jakarta untuk urusan dengan PSSI. Bila ditelusuri, Persik tidak hanya kalah cepat dalam berburu Nyeck. Tapi, Macan Putih juga kalah dalam bersaing harga.
Nilai kontrak yang disodorkan Persik lebih kecil bila dibandingkan dengan yang diberikan Bontang FC. Bahkan, perbedaannya sangat lebar. '(Nilai kontraknya) Beda jauh. Otomatis, dia lebih memilih ke sana (Bontang FC, Red.),' ucap pengurus terlama itu.
Berapa selisihnya, Barnadi tak mau menyebutkan dengan pasti. Hanya, sebagai gambaran, Bontang FC bersedia merogoh kocek hingga Rp 1 miliar untuk mendapatkan defender asal Afrika itu. Sementara, Persik diperkirakan baru berani menawar dengan harga separonya.
Berdasar catatan Radar Kediri (Jawa Pos Group), tak sekali itu saja Persik kalah cepat dengan tim lain dalam memburu pemain asing. Sebelumnya, Persik kalah cepat dengan Persebaya Surabaya untuk mendapatkan John Takhpor Sonkalie. Padahal, sejak awal Persik ngebet mendapatkan mantan gelandang Persitara Jakarta Utara itu.
Selain pemain asing, Persik berkali-kali kalah cepat dalam mencari pemain lokal. Striker lokal bidikan mereka, Rahmat Rivai, keburu digaet Sriwijaya FC. Sementara, Budi Sudarsono sudah diserobot Persib Bandung. [sumber:jawapos]
|
|