Bontang FC akan melaporkan kepemimpinan wasit Jerry Elli asal Jakarta ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Jerry dianggap merugikan Bontang FC memimpin pertandingan Persiba vs Bontang FC di Stadion Balikpapan.
“Demi rasa keadilan, kami tetap melaporkan kepemimpinan wasit ini,” kata Manajer Bontang FC, Andi Satya, Kamis (28/10).
Andi mencatat sejumlah keputusan kontroversial wasit Jerry Elli , diantaranya hanya memberikan kartu kuning kepada pemain Persiba, Kim Yong Hee. Padahal Kim terlihat melayangkan bogem mentah ke muka CS Geddy. Dia juga langsung menunjuk titik putih saat penyerang Persiba Khairul Amri terjatuh di daerah penalti pertahanan Bontang.
“CS Geddy itu pemain yang jadi tanggung jawab kami. Ironisnya pemukulan dilakukan pemain asing yang semestinya jadi contoh di Indonesia,” ujarnya. Pelatih Bontang, Fakhr Husaini, juga meragukan keputusan wasit yang memberikan hukuman tendangan penalti kepada Persiba.
Salah satu asisten wasit pertandingan, kata dia, tidak mengangkat bendera saat Khairul Amri terjatuh di daerah penalti. “Hakim garis kepada saya mengaku tidak mengangkat bendera, keputusan penalt diambil sendiri oleh wasit pertandingan. Bagaimana dia bisa melihat kejadiannya bila berada 40 meter dari lokasinya,” kata Fakhri.
Keputusan wasit Jerry ini, Fakhri menambahkan, telah mencederai sportifitas permainan sepak bola Indonesia. Wasit pertandingan, sebagai penentu hasil akhir pertandingan sepak bola. “Bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju dengan adanya wasit-wasit seperti ini? Kalau kita sadar, merekalah yang sebenarnya bisa menentukan hasil akhir suatu pertandingan,” ujarnya.
Pelatih Persiba, Junaidi, menilai wajar bila wasit menunjuk titik putih saat pemainnya dilanggar di daerah kotak penalti. Dia beranggapan Khairul Amri dilanggar dua pemain bertahan Bontang FC saat mengolah bola didekat gawang lawan.
“Wajar saja dapat hadiah penalti. Dia dilanggar dua orang pemain lawan saat membawa bola,” katanya. Saat wasit menunjuk titik putih pada menit ke 95, sejumlah pemain Bontang terlihat langsung lunglai di tengah tengah lapangan. Pemain Bontang FC, Arifki Eka Putra, tampak menangis sambil memeluk kaki wasit karena menyesali keputusan itu. (sg wibisono/tempo)
“Demi rasa keadilan, kami tetap melaporkan kepemimpinan wasit ini,” kata Manajer Bontang FC, Andi Satya, Kamis (28/10).
Andi mencatat sejumlah keputusan kontroversial wasit Jerry Elli , diantaranya hanya memberikan kartu kuning kepada pemain Persiba, Kim Yong Hee. Padahal Kim terlihat melayangkan bogem mentah ke muka CS Geddy. Dia juga langsung menunjuk titik putih saat penyerang Persiba Khairul Amri terjatuh di daerah penalti pertahanan Bontang.
“CS Geddy itu pemain yang jadi tanggung jawab kami. Ironisnya pemukulan dilakukan pemain asing yang semestinya jadi contoh di Indonesia,” ujarnya. Pelatih Bontang, Fakhr Husaini, juga meragukan keputusan wasit yang memberikan hukuman tendangan penalti kepada Persiba.
Salah satu asisten wasit pertandingan, kata dia, tidak mengangkat bendera saat Khairul Amri terjatuh di daerah penalti. “Hakim garis kepada saya mengaku tidak mengangkat bendera, keputusan penalt diambil sendiri oleh wasit pertandingan. Bagaimana dia bisa melihat kejadiannya bila berada 40 meter dari lokasinya,” kata Fakhri.
Keputusan wasit Jerry ini, Fakhri menambahkan, telah mencederai sportifitas permainan sepak bola Indonesia. Wasit pertandingan, sebagai penentu hasil akhir pertandingan sepak bola. “Bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju dengan adanya wasit-wasit seperti ini? Kalau kita sadar, merekalah yang sebenarnya bisa menentukan hasil akhir suatu pertandingan,” ujarnya.
Pelatih Persiba, Junaidi, menilai wajar bila wasit menunjuk titik putih saat pemainnya dilanggar di daerah kotak penalti. Dia beranggapan Khairul Amri dilanggar dua pemain bertahan Bontang FC saat mengolah bola didekat gawang lawan.
“Wajar saja dapat hadiah penalti. Dia dilanggar dua orang pemain lawan saat membawa bola,” katanya. Saat wasit menunjuk titik putih pada menit ke 95, sejumlah pemain Bontang terlihat langsung lunglai di tengah tengah lapangan. Pemain Bontang FC, Arifki Eka Putra, tampak menangis sambil memeluk kaki wasit karena menyesali keputusan itu. (sg wibisono/tempo)
Diposting oleh
Alzhena
0 komentar:
Posting Komentar