Kepemimpinan wasit dalam laga PSM Makassar dan Bontang FC dinilai mengecewakan.
Bontang FC kembali menelan pil pahit karena dikerjai wasit. Satu gol pasukan The Reds Equator dianulir wasit. Akibatnya, tim Kota Taman Bontang FC harus pulang dengan kekalahan 0-1.
Bontang FC kembali menelan pil pahit karena dikerjai wasit. Satu gol pasukan The Reds Equator dianulir wasit. Akibatnya, tim Kota Taman Bontang FC harus pulang dengan kekalahan 0-1.
Kekalahan ini menambah derita Bontang FC setelah di laga sebelumnya harus menerima hasil imbang dar Persiba dengan keputusan kontroversial Wasit Jerry Elli yang memberikan penalti di terakhir masa perpanjangan waktu.
Asa menggapai angka itu sebenarnya ada menyusul Julius Akosah berhasil menjebol gawang Deni Marcel di menit ke-73. Tapi, gol itu dianulir wasit Setiyono yang menyatakan Julius dalam posisi offside. Setelah keputusan itu, lini belakang BFC melakukan kesalahan hingga terjadinya gol korinus Fringkrew di menit ke-84.
Padahal, di babak pertama, kekuatan lini belakang BFC serasa tak tergoyahkan. Serangan bertubi-tubi Pasukan Ramangmampu dimentahkan Iqbal Samad, Nyek Nyobe, serta Joko Sidik. Penampilan apik Eddy Kurnia di bawah mistar gawang pun patut diacungi jempol.
“Kami sebenarnya bermain bagus pada laga ini. Tapi wasit lagi-lagi merugikan kami. Saya gak habis pikir kenapa wasit tak mengesahkan gol Akosah. Padahal posisinya tidak offside,” kata Fakhri Husaini sembari tertawa saat konferensi pers.
Fakhri langsung merespon kepemimpinan wasit yang kurang tegas sehingga keputusan-keputusannya kerap tak fair play. “Kompetisi sepak bola kita tak akan maju jika wasitnya masih seperti ini. Bagaimanapun strategi yang diterapkan dilapangan tak akan membuat tim puas.
Senada dengan Fakhri, pelatih PSM Robert Rene Albert juga mengakui, wasit sering memberikan keputusan tak tepat. Coach Fakhri pelatih bagus. Pun juga dengan timnya. Kami harus berusaha keras untuk mengalahkan BFC. ” kata Robert Rene Albert .
Diposting oleh
Alzhena
0 komentar:
Posting Komentar