Manajemen Bontang FC menuntut Ketua Umum PSSI Nurdin Halid untuk segera mundur dari jabatannya.
"Kami dari Bontang FC adalah tim kedua peserta liga super setelah Persebaya yang menuntut Nurdin Halid agar mundur dari PSSI," kata General Manajer Bontang FC Andi Faizal di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, kekacauan yang terjadi dalam setiap pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) disebabkan Nurdin tidak mampu menyiapkan perangkat pertandingan, seperti wasit berkualitas.
Dia bahkan menuding wasit yang memimpin LSI sudah diarahkan PSSI untuk memenangkan tim-tim tertentu.
Sementara pelatih Bontang FC Fachri Husaeni berpendapat sama dan menyebut PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid gagal total dalam mengangkat prestasi sepak bola nasional.
"Kalau kompetisi masih seperti ini, jangan harap lahir generasi yang mampu mengangkat kembali reputasi dan prestasi sepak bola kita yang sedang terpuruk," ujarnya.
Mantan penyerang tim nasional ini heran dengan kondisi sepak bola tanah air saat ini, padahal sudah dianggarkan sekitar Rp300 miliar di APBN.
Kekesalan tersebut diutarakan Fachri saat anak asuhnya kalah dari O - 1 dari PSM. Dia tidak puas dengan kepemimpinan wasit Iis Isa Permana, karena memberikan hadiah penalti kepada PSM.
Sebelumnya Ketua Umum PSM Ilham Arif Sirajuddin mengatakan tidak puas dengan kepemimpinan Nurdin Halid.
Dia bahkan mengusulkan agar tim peserta ISL dan pengurus PSSI lainnya yang tidak lagi menginginkan Nurdin sebagai Ketua PSSI membuat PSSI tandingan. [antara]
"Kami dari Bontang FC adalah tim kedua peserta liga super setelah Persebaya yang menuntut Nurdin Halid agar mundur dari PSSI," kata General Manajer Bontang FC Andi Faizal di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, kekacauan yang terjadi dalam setiap pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) disebabkan Nurdin tidak mampu menyiapkan perangkat pertandingan, seperti wasit berkualitas.
Dia bahkan menuding wasit yang memimpin LSI sudah diarahkan PSSI untuk memenangkan tim-tim tertentu.
Sementara pelatih Bontang FC Fachri Husaeni berpendapat sama dan menyebut PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid gagal total dalam mengangkat prestasi sepak bola nasional.
"Kalau kompetisi masih seperti ini, jangan harap lahir generasi yang mampu mengangkat kembali reputasi dan prestasi sepak bola kita yang sedang terpuruk," ujarnya.
Mantan penyerang tim nasional ini heran dengan kondisi sepak bola tanah air saat ini, padahal sudah dianggarkan sekitar Rp300 miliar di APBN.
Kekesalan tersebut diutarakan Fachri saat anak asuhnya kalah dari O - 1 dari PSM. Dia tidak puas dengan kepemimpinan wasit Iis Isa Permana, karena memberikan hadiah penalti kepada PSM.
Sebelumnya Ketua Umum PSM Ilham Arif Sirajuddin mengatakan tidak puas dengan kepemimpinan Nurdin Halid.
Dia bahkan mengusulkan agar tim peserta ISL dan pengurus PSSI lainnya yang tidak lagi menginginkan Nurdin sebagai Ketua PSSI membuat PSSI tandingan. [antara]
Diposting oleh
Alzhena
0 komentar:
Posting Komentar