BONTANG - Setelah melalui dua laga tandang dengan hasil kontradiktif, Bontang FC (BFC) melakukan evaluasi. Kemenangan 2-1 di kandang Sriwijaya FC dan kekalahan 1-2 atas Persib Bandung menunjukkan kekurangan yang cukup mendasar. Antisipasi tendangan bebas.
Hal inilah yang menjadi bahan latihan Satria Feri dkk dalam beberapa hari terakhir. Pengalaman pahit kala dikalahkan Persib adalah alasannya. Saat itu BFC yang unggul sejak menit pertama harus merelakan 3 poin lantaran gagal mengantisipasi keuntungan Persib yang mengeksekusi bola mati. Dua gol dari Christian Gonzales dan Hilton Moriera berawal dari tendangan penjuru.
“Itu menjadi pelajaran kami di saat latihan. Kami harus bisa antisipasi kekurangan yang ternyata waktu itu sangat dimanfaatkan Persib. Sepanjang pertandingan mereka tidak bisa membuat gol dengan serangan,” ujar Fachri Husaini.
Meski demikian, kekalahan di Bandung dinilainya bukan hanya lantaran eksekusi bola mati. Kelengahan pemainnya lebih menjadi alasan dua gol di menit-menit akhir pertandingan di Bandung dapat tercipta. Fachri juga enggan menyebut kekalahan karena salah strategi atau kesalahan memasang pemain.
Sebagaimana diketahui, di pertandingan melawan Persib Bandung Fachri menarik gelandang bertahan asal Jepang Kan Kikuchi dan digantikan Trias Budi. Banyak pengamat menilai ditariknya Kan justru melemahkan lini belakang BFC dan menjadi awal kekalahan.
Meski demikian, saat ini ia lebih berkonsentrasi meramu kekuatan untuk menjamu Pelita Jaya Karawang. Rabu (17/3) besok. Meski calon lawan adalah penghuni dasar klasemen, Fachri menyatakan itu bukan alasan pemainnya meremehkan lawan. Menurutnya semua kontestan Superliga memiliki kekuatan seimbang. Apalagi dengan motivasi yang mungkin diusung Pelita untuk menjauhi zona degradasi, sangat dimungkinkan lawan bermain habis-habisan.
“Biar begitu kita tetap antisipasi permainan Pelita. Saya mengingatkan pemain agar tidak meremehkan lawan. Itu bisa jadi bumerang,” tukasnya (kaltimpost)
Hal inilah yang menjadi bahan latihan Satria Feri dkk dalam beberapa hari terakhir. Pengalaman pahit kala dikalahkan Persib adalah alasannya. Saat itu BFC yang unggul sejak menit pertama harus merelakan 3 poin lantaran gagal mengantisipasi keuntungan Persib yang mengeksekusi bola mati. Dua gol dari Christian Gonzales dan Hilton Moriera berawal dari tendangan penjuru.
“Itu menjadi pelajaran kami di saat latihan. Kami harus bisa antisipasi kekurangan yang ternyata waktu itu sangat dimanfaatkan Persib. Sepanjang pertandingan mereka tidak bisa membuat gol dengan serangan,” ujar Fachri Husaini.
Meski demikian, kekalahan di Bandung dinilainya bukan hanya lantaran eksekusi bola mati. Kelengahan pemainnya lebih menjadi alasan dua gol di menit-menit akhir pertandingan di Bandung dapat tercipta. Fachri juga enggan menyebut kekalahan karena salah strategi atau kesalahan memasang pemain.
Sebagaimana diketahui, di pertandingan melawan Persib Bandung Fachri menarik gelandang bertahan asal Jepang Kan Kikuchi dan digantikan Trias Budi. Banyak pengamat menilai ditariknya Kan justru melemahkan lini belakang BFC dan menjadi awal kekalahan.
Meski demikian, saat ini ia lebih berkonsentrasi meramu kekuatan untuk menjamu Pelita Jaya Karawang. Rabu (17/3) besok. Meski calon lawan adalah penghuni dasar klasemen, Fachri menyatakan itu bukan alasan pemainnya meremehkan lawan. Menurutnya semua kontestan Superliga memiliki kekuatan seimbang. Apalagi dengan motivasi yang mungkin diusung Pelita untuk menjauhi zona degradasi, sangat dimungkinkan lawan bermain habis-habisan.
“Biar begitu kita tetap antisipasi permainan Pelita. Saya mengingatkan pemain agar tidak meremehkan lawan. Itu bisa jadi bumerang,” tukasnya (kaltimpost)
Diposting oleh
Alzhena
0 komentar:
Posting Komentar