Hujan Menyambut Acara Pembukaan MTQ Ke XXXI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Kota Bontang.Di saat ratusan orang mulai berbondong-bondong mendatangi arena utama MTQ ke XXXI, Rabu (20/5) malam sekitar pukul 19.00 wita, gerimis mulai turun. Tak lama berselang, hujan mulai deras yang membasahi sejumlah undangan yang telah memenuhi sebagian kursi undangan. dan terlihat beberapa payung beranjak dari tempat duduk untuk mencari tempat untuk berteduh. Begitupun warga Bontang yang sejak petang sudah memadati bagian belakang tempat duduk sambil berdiri. Mereka mau tidak mau, meninggalkan arena terbuka dan menuju koridor yang berada di sekeliling arena utama.
Tak lama kemudian Rombongan Gubernur Kaltim datang dan kedatangan rombongan tersebut malah disambut dengan hujan yang kian deras dari sebelumnya. Beberapa saat setelah memasuki lokasi pembukaan, hujan kembali gerimis. Para undangan pejabat yang mengambil tempat duduk di depan bersama istri di sisi kiri lokasi pembukaan tampak dipayungi panitia sambil menunggu pembukaan dimulai.
Sementara, panitia mulai menanggalkan kain yang membalut kursi plastik undangan non VIP yang basah karena air hujan. Setelah menungu sekitar kurang lebih 45 menit, Panitia berinisiatif untuk melanjutkan acara pembukaan meskipun dengan cuaca yang kurang bersahabat.
Diawali pembacaan Asmaul Husna oleh ibu Dhrama Wanita Persatuan yang disusul dengan penampilan praja band dengan lagu Dari Bumi Untuk Langit dan disusul pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh paduan suara siswa-siswi SMU dan MAN Kota Bontang bersama para undangan.
Semua acara itu berlangsung masih dalam keadaan hujan yang mengguyur kian deras di arena utama MTQ. Sejumlah kafilah yang tidak berpayung tampak satu-persatu bergeser ke belakang daerah koridor untuk mencari tempat berteduh.
Setelah pembacaan ayat suci Al-Quran, Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam selaku Ketua Umum MTQ Kaltim ke XXXI enggan dipayungi saat akan membacakan pidato laporan pelaksanaan MTQ Kaltim ke XXXI. Sambil membacakan laporan panitia, air hujan tampak mengguyur peci dan stelan jas hitam Sofyan.
Dalam sambutannya, ia mengaku ikhlas dengan hujan yang diturunkan oleh Allah SWT pada saat pembukaan MTQ Kaltim ke XXXI itu. Ia mengatakan pasti ada makna yang ingin ditunjukkan dengan hujan yang mengguyur sepanjang pembukaan.
Hujan yang mengguyur kian deras, sehingga sejumlah undangan dan kafilah yang tidak menggunakan payung berbondong-bondong meninggalkan plasa arena utama MTQ XXXI dan menyemut bersama undangan dan warga Bontang lainnya yang menyaksikan MTQ XXXI dari koridor dengan lebar sekitar dua meter.(Sumber Tribun Kaltim)
Tak lama kemudian Rombongan Gubernur Kaltim datang dan kedatangan rombongan tersebut malah disambut dengan hujan yang kian deras dari sebelumnya. Beberapa saat setelah memasuki lokasi pembukaan, hujan kembali gerimis. Para undangan pejabat yang mengambil tempat duduk di depan bersama istri di sisi kiri lokasi pembukaan tampak dipayungi panitia sambil menunggu pembukaan dimulai.
Sementara, panitia mulai menanggalkan kain yang membalut kursi plastik undangan non VIP yang basah karena air hujan. Setelah menungu sekitar kurang lebih 45 menit, Panitia berinisiatif untuk melanjutkan acara pembukaan meskipun dengan cuaca yang kurang bersahabat.
Diawali pembacaan Asmaul Husna oleh ibu Dhrama Wanita Persatuan yang disusul dengan penampilan praja band dengan lagu Dari Bumi Untuk Langit dan disusul pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh paduan suara siswa-siswi SMU dan MAN Kota Bontang bersama para undangan.
Semua acara itu berlangsung masih dalam keadaan hujan yang mengguyur kian deras di arena utama MTQ. Sejumlah kafilah yang tidak berpayung tampak satu-persatu bergeser ke belakang daerah koridor untuk mencari tempat berteduh.
Setelah pembacaan ayat suci Al-Quran, Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam selaku Ketua Umum MTQ Kaltim ke XXXI enggan dipayungi saat akan membacakan pidato laporan pelaksanaan MTQ Kaltim ke XXXI. Sambil membacakan laporan panitia, air hujan tampak mengguyur peci dan stelan jas hitam Sofyan.
Dalam sambutannya, ia mengaku ikhlas dengan hujan yang diturunkan oleh Allah SWT pada saat pembukaan MTQ Kaltim ke XXXI itu. Ia mengatakan pasti ada makna yang ingin ditunjukkan dengan hujan yang mengguyur sepanjang pembukaan.
Hujan yang mengguyur kian deras, sehingga sejumlah undangan dan kafilah yang tidak menggunakan payung berbondong-bondong meninggalkan plasa arena utama MTQ XXXI dan menyemut bersama undangan dan warga Bontang lainnya yang menyaksikan MTQ XXXI dari koridor dengan lebar sekitar dua meter.(Sumber Tribun Kaltim)
Diposting oleh
Alzhena
0 komentar:
Posting Komentar