Kualitas individu pemain Bontang FC musim lalu ternyata membuat klub kontestan Indonesia Super League (ISL) musim ini menaruh hati. Satu per satu penggawa The Reds Equator –julukan BFC, digoda untuk meninggalkan Kota Taman. Setelah striker utama Aldo Barreto memutuskan pindah klub, kini tawaran juga dilayangkan kepada tandemnya, Kenji Adachihara. Sayang cara yang dipakai klub peminat dinilai tidak elegan karena menggoda sang pemain tanpa seizin BFC.

Dari pengakuan Andi Satya Adi Saputra, manajer BFC, dua hari terakhir, striker asal Jepang itu tidak ada di Bontang. Alasan yang diterima manajemen dari agen pemain yang musim lalu mencetak 15 gol dalam debutnya bersama BFC itu karena akan mengurus perpanjangan masa tinggal di Indonesia. Namun dari pencarian kebenaran yang dilakukan manajemen BFC, ternyata Kenji dan agennya, Ricky Nelson berada di satu kota yang memiliki klub di ISL lalu ia menerima sms dari Ricky Nelson mengirimkan email permohonan pembatalan kontrak.

Sebelumnya, Kenji sudah menandatangani kontrak bersama BFC musim ini pada Senin (16/8) lalu. Yang membuat manajemen BFC berang, permohonan pengunduran diri itu disebutkan karena keinginan sang pemain. “Yang saya tahu, Kenji masih tetap mau bermain di Bontang. Tidak mungkin dia tanda tangan kontrak kalau masih ingin main di sini,” ujar Andi Adi, sapaan akrab Andi Satya.

Hal lain yang membuat Andi Adi merasa emosi adalah klub bersangkutan tidak langsung melakukan komunikasi dengan timnya. Padahal semua kalangan sudah tahu jika kontrak Kenji sudah diperpanjang.

“Ini yang lebih tidak elegan. Kalau memang berminat dengan pemain kami, seharusnya tim itu (andi enggan menyebutkan) langsung berkomunikasi dengan kami. Bukan melalui jalur belakang. Jelas kalau hal itu tidak dihentikan, kami akan laporkan ini ke pihak berwajib dan akan meneruskannya ke PSSI dan FIFA,” ujarnya.

Dalam pemahamannya, Andi Adi mengaku tidak ada alasan apapun yang dapat diterimanya untuk mengabulkan permohonan pembatalan kontrak. Kalaupun ada pemutusan hubungan kerja, seharusnya dibicarakan lebih dulu.

“TIdak ada ceritanya tiba-tiba mau batalkan kontrak seperti itu. Di manapun di dunia ini, pemain yang sudah terikat kontrak, kalau ada klub yang mau mengambilnya harus dengan sepengetahuan timnya. Dan ada penggantian uang kontrak, itupun kalau kami bersedia. Kalau itu tidak dijalankan, kami akan menuntut pemain dan calon klubnya ke jalur hukum,” ujar Andi Adi.

Malam tadi, akhirnya Kenji dan Ricky Nelson memenuhi panggilan manajemen BFC yang dalam dua hari ini selalu meminta keduanya kembali ke Bontang untuk menjelaskan masalah itu. Namun hingga berita ini diturunkan, pembicaraan itu belum menemukan hasil.

“Ini masih sulit. Dan belum ada titik temu. Tapi prinsipnya kami tidak akan semudah itu mengabulkan permintaan pengunduran diri. Semuanya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ujar andi Satya saat dihubungi Kaltim Post sekira pukul 21.30 Wita.

Meski demikian, Andi Adi tetap berpikiran positif bahwa kekuatan BFC musim lalu memang menjanjikan. Pasalnya dari 21 pemain yang dipertahankan, 5 pemain kini sudah berpindah klub. Sementara talenta lain hingga kini juga masih terus digoda klub-klub lain untuk meninggalkan Bontang. Di antara pemain BFC musim lalu yang sudah pindah adalah Aldo Barreto, Rusdiansyah, Trias Budi, Muhammad Bachtiar (Persiba) dan Anda Hermawan (Semen Padang).

“Sisi positifnya saya melihat pembelian pemain kami musim lalu sangat tepat. Buktinya, dari pemain yang akan kami pertahankan kini sudah diminta bergabung dengan tim lain. Bahkan jelas-jelas pemasin yang sudah kami perpanjang kontrak masih juga digoda tim lain,” ujar Andi Adi. (obi/kaltimpost)
Diposting oleh Alzhena

0 komentar:

Visit the Site
Janur Bontang. Janur Bontang